Kamis, 28 Juli 2016

interior multipeabot buat anak kembar












Interior Kantor Jurusan







KUALA LUMPUR SEBAGAI KOTA TAMAN

KUALA LUMPUR SEBAGAI KOTA TAMAN

A. Latar Belakang
Kuala Lumpur (sering disingkat KL), atau nama lengkapnya Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, adalah ibu kota dan kota terbesar di Malaysia. Kawasan Wilayah Persekutuan meliputi wilayah seluas 244 km² (94 mil²), diperkirakan dihuni oleh sekitar 1,6 juta penduduk pada tahun 2006. Kuala Lumpur Raya, juga dikenal sebagai Lembah Kelang, memiliki jumlah penduduk sebesar 7,2 juta jiwa. Kuala Lumpur merupakan wilayah metropolitan dengan pertumbuhan paling pesat di Malaysia, baik dalam jumlah penduduk maupun ekonomi.
Di Kuala Lumpur berdiri Parlemen Malaysia. Kota ini juga pernah menjadi lokasi kantor pemerintahan eksekutif dan kehakiman, yang telah pindah ke Putrajaya sejak tahun 1999. Namun, beberapa kantor cabang kehakiman masih berdiri di kota ini. Kediaman resmi Yang di-Pertuan Agong, yaitu Istana Negara, berada di Kuala Lumpur. Kota ini juga merupakan pusat kebudayaan dan ekonomi Malaysia kerana kedudukannya sebagai ibu kota dan kota utama. Globalization and World Cities Study Group and Network (GaWC) menilai Kuala Lumpur sebagai sebuah kota global alfa.
Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur adalah salah satu dari tiga buah Wilayah Persekutuan Malaysia, dan juga sebuah enklaf dalam negeri Selangor, di pantai barat tengah Semenanjung Malaysia.
Sejak tahun 1990-an, kota ini telah menjadi tuan rumah dari berbagai acara olahraga, politik, dan kebudayaan internasional, seperti Commonwealth Games 1998 dan Formula Satu. Selain itu, di Kuala Lumpur berdiri menara kembar tertinggi di dunia, yaitu Menara Kembar Petronas.
Kuala Lumpur dihubungkan dengan dunia luar oleh dua bandar udara, yaitu Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur di Sepang dan Bandar Udara Sultan Abdul Aziz Shah di Subang.



B. Rumusan masalah
Ada pun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut
1.    Apa yang di maksud dengan kota modern ?
2.    Apa yang di maksud dengan kota taman ?
3.    Mengapa kuala lumpur di katakana sebagai kota modern taman ?

C. Pembahasan
Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial, ekonomi, budaya. Perkotaan mengacu pada areal yang memiliki suasana penghidupan dan kehidupan modern dan menjadi wewenang  pemerintah kota.
Menurut Bintarto dalam Putra (2011) Dari segi geografis kota diartikan sebagai suatu sistim jaringan kehidupan yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata ekonomi yang heterogen dan bercorak materialistis atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis dibandingkan dengan daerah dibelakangnya.
Kota modern adalah sebuah entitas kosmopolit yang unik, karena di satu sisi terlalu jenuh dan ruwet untuk dihidupi, dan di sisi lain sangat sulit dipungkiri daya tariknya. Dalam perspektif ini, kota modern sesungguhnya sudah berevolusi menjadi sebuah organisasi bisnis, dan oleh karenanya akan lebih baik bila dikelola mengikuti prinsip organisasi bisnis.
Kota Moderen adalah  sebutan untuk kota  yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan teknik  komunikasi yang tinggi . Kebanyakan kota  moderen memiliki tingkat penghijauan kota yang di atas rata-rata .Namun beberapa kota telah mencapai GDP tinggi melalui eksploitasi sumber daya alam (seperti Nauru melalui pengambilan phosphorus) tanpa mengembangkan industri yang beragam dan ekonomi berdasarkan jasa tidak dianggap memiliki status 'maju'.

Ciri-ciri kota modern adalah penggunaan tekhnologi sebagai sarana untuk mempermudah mewujudkan kebutuhan manusia, masyarakat memberikan perhatian pada persoalan lingkungan, dengan mengenal system daur ulang dan sumber energi nonreguler sebagai alternative untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ketiga, pemanfaatan tenaga listrik dan komputerisasi sebagai sumber vital untuk menggerakkan roda kegiatan manusia empat ketidak terbatasnya teknologi dan mobilitas ,lima ketidak terbatasnya komuniakasi  .
Kota Taman (Garden city) adalah kota yang dirancang dengan tujuan memperbaiki mutu lingkungan hidup kota industri yang dirasakan semakin memburuk (pencemaran udara) dimana kawasan permukiman perkotaan yang tersebar dikelilingi oleh jalur hijau. Konsep kota taman dikembangkan oleh Ebenezer Howard dalam bukunya “the City of Tomorrow” (1902), pada dasarnya berpegang pada prinsip dasar :
1. lahan dikuasai atau dikendalikan oleh pemerintah
2. didesain dengan cermat dan lengkap unsur kotanya
3. ada jalur lingkaran hijau yang mengelilingi kota secara permanen yang antara lain membatasi pertumbuhan fisik kota.






Taman taman yang ada di kota Kuala Lumpur
di kuala lumpur sendiri ada banyak taman.Adapun taman – taman tersebut  adalah sebagai berikut :
1.   Lakes garden (Taman tasik perdana)


















Taman Tasik Perdana adalah sebuah taman yang sangat besar dan populer di tengah kota Kuala Lumpur. Taman ini memiliki luas lebih dari 91 hektar dan sering kali menjadi tuan rumah dari berbagai macam acara menarik. Obyek wisata menarik di tempat ini cukup banyak, di antaranya taman rusa, taman anggrek, taman kembang sepatu, monumen nasional, dan lain-lain. Anda juga bisa bersepeda di taman ini dengan cara menyewa sepeda dengan biaya 3 Ringgit setiap 30 menit. Memasuki tempat ini tidak dipungut biaya namun menyenangkan dan cocok untuk menjadi tempat istirahat karena Taman Tasik Perdana memiliki karakteristik yang sangat tenang dan damai. Taman ini buka setiap hari dari jam 9 pagi sampai dengan jam 6 sore.

2.    Kuala Lumpur bird park (Taman burung Kuala Lumpur)
 










Dengan lebih dari 3,000 ekor burung, Taman Burung Kuala Lumpur adalah salah satu taman burung yang terbesar di dunia. Sebagian burung yang ada di sini berasal dari Malaysia, hanya sekitar 10 persen saja yang berasal dari luar negeri. Kegiatan utama yang dapat dilakukan di Taman Burung Kuala Lumpur adalah melihat, bermain, berinteraksi, dan berfoto dengan berbagai jenis burung. Tempat ini sangatlah cocok dan aman bagi anak-anak yang ikut serta dalam wisata anda karena selain menyenangkan, anak-anak juga dapat menambah pengetahuan. Jangan membuang sampah sembarangan, karena dapat berakibat buruk pada hewan-hewan yang hidup di sini. Harga tiket masuk adalah 48 Ringgit untuk dewasa, dan 38 Ringgit untuk anak-anak berusia 3 sampai dengan 12 tahun. Taman Burung Kuala Lumpur buka setiap hari dari jam 9 pagi hingga jam 6 sore.













3.    Taman KLCC

 












Taman ini dirancang oleh Roberto Burle Marx, dikatakan sebagai karya terakhir yang dilakukan oleh arsitek berkebangsaan Brazil itu. . Adalah dikatakan ketika taman ini, dia cuma ada satu hajat yaitu "meninggalkan dunia yang lebih sedikit peka dan lebih sedikit terdidik mengenai kepentingan alam".
Taman ini dirancang untuk memperagakan warisan kehijauan tropis dengan memadukan ciptaan manusia dengan alam. Taman ini menyediakan lingkungan yang tenang yang berbeda sekali dengan kesibukan sebuah kota utama. Taman ini bercirikan gabungan rancangan buatan manusia seperti semen, perairan dan sifat alami seperti pohon, batu-batan dan kayu-kayuan. Unsur-unsur bentuk dan topografi dirancang untuk menimbulkan ilusi serambi. Gabungan pohon, semak dan arca disusun untuk menyorotkan warna dan bentuk dalam taman.
Konservasi dan keanekaragaman hayati dipertimbangkan dalam pembentukan taman ini. 23 spesimen tumbuhan masak yang jarang ditemui diamankan Klub Lomba Kuda Selangor lalu ditanam di kawasan taman. 1900 pohon setempat termasuk 66 spesies pohon palem ditanam di taman untuk .          memupuk keanekaragaman hayati. Pohon-pohon tersebut dipilih secara teliti untuk menarik burung-burung lokal beserta migran.
Sebuah danau buatan dibentuk di tengah taman, di depan pusat perbelanjaan Suria KLCC dan Menara Kembar Petronas. Sebuah jembatan 43 meter yang melintasi danau memudahkan pengunjung menikmati pemandangan taman dan menara yang baik.













D. KESIMPULAN
Kuala lumpur saat ini menjadi kota yang boleh katakana lebih maju jika di bandingkan dengan kota – kota lain yang ada di ASEAN, tranportasi yang sangant memadai dan teratur menjadi titik balik dari kemajuan kuala lumpur sebagai kota maju. Di samping pembangunan gedung – gdung besar yang kaya akan teknologi kuala lumpu dalam pembangunan tidak lupa akan pentingnya ruang terbuka  hijau dengan  menyiapkan lahan yang luas yang di peruntuhkan untuk ruang terbuka hijau. Saat ini  Menurut sumber yang ada ada sekita 20 taman di Malaysia saat ini dan Terdapat tiga hutan di Kuala Lumpur, yaitu Hutan Simpan Bukit Nanas (10.52 ha), Hutan Simpan Bukit Sungai Putih (7.41 ha), dan Hutan Simpan Bukit Sungai Besi (42.11 ha).
          Di kuala lumpur terdapat taman ASEAN taman yang bebentuk miniatur ASEAN ada juga taman burung yang menjadi bagian dari taman tasik perdana yaitu taman burung yang merupak taman burung terbesar di ASEAN,keaddan ini sudah sangat meyakinkan dan sangat pantas jika Kuala lumpur di katakan sebagai Kota taman.




MASALAH KEPENDUDUKAN DI KUALA LUMPUR

haii guys ?
mahasiswa arsitektur yah?
iya kemarin saya juga dapat tugas di mata kuliah Arsitektur kota dan pmukiman 1. 
kita di suruh mencari permasalahan - permasalahn di kota - kota besar, kebetulan saya di suruh mencari permasalahn di kota Kuala Lumpur Malaysia
jadi silahakan di baca guys hehe 

MASALAH KEPENDUDUKAN DI KUALA LUMPUR

A.   Latar belakang
Diperkirakan Kuala Lumpur memiliki jumlah penduduk sebesar 1,58 juta jiwa pada tahun 2006. Kepadatan penduduknya adalah 6.502 penduduk per kilometer persegi (16.840 /mil persegi). Dengan perkiraan jumlah penduduk metropolitan sebesar 6,9 juta pada tahun 2007, Kuala Lumpur dapat dianggap sebagai primate city. Penurunan tingkat kelahiran yang berlanjut di Kuala Lumpur telah menyebabkan persentase penduduk di bawah usia 15 tahun turun dari 33% pada tahun 1980 ke 27% pada tahun 2000. Sebaliknya, golongan usia bekerja 15–59 tahun justru meningkat dari 63% (1980) menjadi 67% (2000). Persentase penduduk berusia tua (60 tahun ke atas) juga naik dari 4% (1980) ke 6% (2000).
Berdasarkan hasil sensus, persentase penduduk Bumiputera di Kuala Lumpur adalah sekitar 38% pada tahun 2000, sementara persentase orang Cina dan India masing-masing sebesar 43% dan 10%. Fenomena penting yang terjadi di kota ini adalah peningkatan penduduk asing di Kuala Lumpur, yang kini meliputi 9% dari jumlah penduduk kota.

B.    Rumusan Masalah

Rumusan masalahnya di antara lain sebagai berikut :

1.     Apa pengertian migrasi dan urbanisasi ?
2.     Apa perbedaan keduanya ?
3.     Apa Faktor – faktor terjadinya migrasi dan migrasi ?
4.     Bagaimna keadaan migrasi dan urbanisasi di kuala lumpur ?




C.   Pembahasan
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi biasanya dilakukan oleh orang orang muda usia yang pergimencari pekerjaan di industry atau perusahaan yang jauh dari tempat dimana mereka berasal. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. 

Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma ke bioma lainnya maksudnya penghijrahan sekumpulan manusia dari satu negara ke satu negara yang lain untuk meningkatkan taraf hidup dan ekonomi mereka. Sebagai contohnya pada tahun ke-5 kerasulan, Nabi Muhammad S.A.W dan para sahabat telah melakukan proses penghijrahan atau migrasi dari Mekah ke Madinah untuk mempertahankan akidah dan agama Islam.

Dalam banyak kasus, organisme bermigrasi untuk mencari sumber-cadangan-makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan makanan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau karena overpopulasi.

proses migrasi dalam sesebuah negara, jelas menunjukkan bahawa negara tersebut sedang membangun dengan begitu pesat. Namun ia bukanlah satu hal yang dapat dibanggakan. Kemasukan pendatang asing sememangnya diperlukan oleh negara ini yang ketika itu dalam proses peralihan pergantungan ekonomi daripada sektor pertanian kepada sektor perindustrian dan perkhidmatan.

Dalam era mencapai wawasan 2020 ini, pergantungan kepada buruh asing kursusnya dalam bidang pembinaan, perladangan dan perkilangan harus dibendung dengan segera. Sudah sampai masanya rakyat negara ini mencontohi warga asing ini yang rajin dan tekun bekerja walaupun bukan untuk negara sendiri. Sebenarnya banyak faktor telah memainkan peranan dalam terjadinya proses migrasi ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtmisZMdg2ZToN2u_xoAly0w9yeGVGmh9eHz3iVs40YKuBCKr2NVsI1LATh5X1EJCsy-rkY7LbeKXxVdDztBlq29vFgiOVdMExrX6WEN_DM8-V08q9fANc43PnLMPI-jyTyNnEP3albnk/s1600/images.jpeg

• Faktor ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor utama yang meyumbang kepada berlakunya proses migrasi ini. Kedudukan ekonomi yang mantap dan kukuh menyebabkan wujudnya banyak sektor-sektor pertanian, pembinaan dan perkilangan, sekaligus membuka peluang kepada rakyat sesebuah negara termasuk juga golongan pendatang yang datang khususnya untuk mencari rezeki di negara orang.

• Taraf ekonomi yang rendah di negara sendiri.
Bagi negara Malaysia khususnya, kemakmuran ekonomi seringkali dijadikan alasan untuk menjelaskan mengapa negara ini menarik perhatian ramai rakyat Indonesia dan Bangladesh malah termasuk juga negara-negara yang mengalami taraf ekonomi yang gawat.

• Faktor sosiobudaya
Sebenarnya faktor sosiobudaya juga memainkan peranan utama menyebabkan pendatang Indonesia semakin bertambah dari hari ke hari ke negara kita. Bahkan boleh dikatakan faktor sosiobudaya ini memainkan peranan yang sama pentingnya dengan faktor ekonomi, mennjadi daya tarikan kepada pendatang Indonesia ini.

• Faktor kestabilan politik
Kestabilan politik sesebuah negara memainkan peranan yang penting dan berkait rapat dengan ekonomi negara dan proses migrasi antarabangsa. Sebuah negara yang aman dan makmur secara tidak langsung dapat mengelakkan berlakunya migrasi penduduk negara tersebut ke negara lain, sebaliknya menyebabkan penduduk negara lain berhijrah ke negara tersebut.


Faktor Pendorong dan Penarik Migrasi
Pada dasarnya ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factor) dan faktor penarik (pull factor).

Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah:
  • Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari pertanian.
  • Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit).
  • Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal.
  • Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.
  • Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.
Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah:
  • Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup.
  • Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
  • Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.
  • Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar.
Proses urbanisasi sangat terkait mobilitas maupun migrasi penduduk. Ada sedikit perbedaan antara mobilitas dan migrasi penduduk. Mobilitas penduduk didefinisikan sebagai perpindahan penduduk yang melewati batas administratif tingkat II, namun tidak berniat menetap di daerah yang baru. 

Urbanisasi dan Migrasi Sedangkan migrasi didefinisikan sebagai perpindahan penduduk yang melewati batas administratif tingkat II dan sekaligus berniat menetap di daerah yang baru tersebut. Di dalam pelaksanaan perhitungannya, data yang ada sampai saat ini baru merupakan data migrasi penduduk dan bukan data mobilitas penduduk. Di samping itu, data migrasi pun baru mencakup batasan daerah tingkat I.

Dengan demikian, seseorang dikategorikan sebagai migran seumur hidup jika propinsi tempat tinggal orang tersebut sekarang ini, berbeda dengan propinsi dimana yang bersangkutan dilahirkan. Selain itu seseorang dikategorikan sebagai migran risen jika propinsi tempat tinggal sekarang berbeda dengan propinsi tempat tinggalnya lima tahun yang lalu.

Oleh karena itu, pemerintah di samping mengembangkan kebijaksanaan pengarahan persebaran dan mobilitas penduduk, termasuk di dalamnya urbanisasi, juga berkewajiban menyempurnakan sistem pencatatan mobilitas dan migrasi penduduk agar kondisi data yang ada lebih sesuai kondisi di lapangan. Terutama bila diperlukan untuk perumusan suatu kebijakan kependudukan.

Tingakat migrasi dan urbanisasi di suatu kota terkait dengan keaadan migrasi dan urbanisasi  di negara tempat kota tersebut.

Malaysia adalah negara federal yang memiliki sistem monarki pemerintahan. Ini terdiri dari 13 negara besar dan 3 wilayah federal yang berbeda. Luas wilayahnya sekitar 329.847 kilometer persegi. Tanah Malaysia dibagi menjadi dua bagian, yaitu Malaysia Borneo dan Semenanjung Malaysia, antara yang Laut Cina Selatan mengalir.

Malaysia berbatasan Brunei, Thailand, dan Indonesia. laut yang berbatasan dengan Singapura, Vietnam dan Filipina. Kuala Lumpur adalah ibu kota Malaysia.
Malaysia Penduduk 2014

Populasi saat ini Malaysia di total 30.267.367, sedikit meningkat dari estimasi 2013 untuk 29.791.949. Dari jumlah ini, 50,7% (atau 15.345.555) adalah penduduk laki-laki, dan 49,3% sisanya (yang 14921811) adalah penduduk perempuan. Tahun lalu, jumlah kelahiran yang terjadi di Malaysia adalah 330.910 sedangkan kematian dicatat di 77.390.
Sejarah Penduduk Malaysia

Selama tahun 1960 penduduk Malaysia tercatat menjadi 8.160.000, yang secara bertahap meningkat menjadi 10,91 juta pada tahun 1970. Pada tahun 1980 populasi Malaysia meningkat menjadi 13.830.000, setelah kenaikan drastis terjadi dan penduduk mencapai 20,21 juta pada tahun 1994. Akhirnya, tingkat populasi adalah 28.860.000 pada tahun 2011.
Harapan Malaysia Hidup

harapan hidup di Malaysia menunjukkan peningkatan dramatis dalam tahun 1960-2011 karena tumbuh dari rata-rata 59,42 tahun untuk 74,26 tahun masing-masing.

Harapan hidup di Malaysia adalah 59,42 tahun pada tahun 1960, mencapai 63,94 tahun pada tahun 1970, kemudian 67,40 tahun pada tahun 1980, dan akhirnya mencapai 70,06 tahun pada tahun 1990. Pada tahun 2000 statistik menunjukkan harapan hidup rata-rata menjadi 72,14 tahun, dan sekarang pada tahun 2013 itu telah mencapai 74,04 tahun dengan harapan hidup laki-laki di 71.28 tahun dan harapan hidup perempuan di 76,99 tahun.
demografi

Populasi Malaysia adalah 28.334.135 menurut sensus 2010. Hal ini membuat Malaysia yang ke-42 negara terpadat di dunia. Malaysia terdiri dari orang-orang yang berbeda budaya dan agama. Hanya 50,4 persen dari populasi adalah Melayu, dan sisanya adalah Bumiputera, Muslim, dll, termasuk mayoritas dan minoritas.

kebangsaan Malaysia hanya diberikan kepada anak yang orang tuanya baik Malaysia. kewarganegaraan ganda di Malaysia tidak diperbolehkan.

Tingkat kematian bayi pada tahun 2009 adalah 6 kematian per 1000, dan harapan hidup saat lahir pada tahun 2009 adalah 75 tahun di Malaysia. Lima persen dari anggaran pembangunan sektor sosial pemerintah dihabiskan untuk perawatan kesehatan untuk mengembangkan Malaysia menjadi tujuan wisata medis. Peninsular Malaysia memiliki populasi perkotaan 70%. Daerah ini terdiri dari 28 juta warga Malaysia, dan penduduk sebagian besar terkonsentrasi di sini. Kuala Lampur adalah ibukota dan juga pusat kegiatan keuangan dan komersial. Sebuah kota bernama Putrajaya dibangun di Malaysia untuk menormalkan pertumbuhan populasi di Kuala Lumpur dan sekarang kursi pemerintahan.

Malaysia diperkirakan memiliki lebih dari 3 juta pekerja migran karena kenaikan industri padat karya. Diperkirakan oleh LSM berbasis Sabah yang keluar dari mereka 3 juta pekerja migran, 2 juta migran ilegal.

Pengungsi dan pencari suaka juga ditemukan hidup di Malaysia, sehingga para pejabat Malaysia yang bekerja di menegakkan hukum imigrasi.

  Urbanisasi di Malaysia

periode antara tahun 1970 dan 2004, Malaysia telah mengalami peningkatan lebih dari lima kali lipat dalam jumlah penduduk kota 2.960.000-16.440.000. Tingkat urbanisasi demikian telah meningkat dari 28,4 persen menjadi 64,4 persen pada periode yang sama (DOS 2005a: 27).

Tiga komponen pertumbuhan perkotaan peningkatan alami, migrasi desa-kota, dan reklasifikasi daerah pedesaan dan aglomerasi daerah built-up. Laju pertumbuhan penduduk perkotaan sudah jauh lebih tinggi daripada peningkatan alami dan pertumbuhan penduduk pedesaan. Ini berarti bahwa telah terjadi masuknya besar migran dari daerah pedesaan. Migrasi menyumbang sekitar 40 persen dari pertumbuhan perkotaan di negara bagian Selangor dan pusat pertumbuhan yang dinamis dari ibukota Federal, Kuala Lumpur. Di negara bagian Johor terletak di ujung selatan Semenanjung Malaysia, masuknya migran berkontribusi 28,5 persen dari pertumbuhan penduduk perkotaan pada tahun 1991 dan 51,5 persen pada tahun 2000.

Studi yang dilakukan oleh Departemen Statistik (2004) dan Tey (2005) menunjukkan bahwa migrasi desa-kota menyumbang sekitar 30 persen dari pertumbuhan penduduk perkotaan di tahun 1970-an, 1980-an, 1990-an hingga awal 2000-an. Sebuah survei tahun 2003 menunjukkan bahwa 865.980 orang adalah pendatang di antara total penduduk 24.370.000 (DOS 2004a: 53).

Regional, Semenanjung Malaysia lebih urbanisasi dari Sabah dan Sarawak.5 Tingkat urbanisasi di semenanjung meningkat dari 27 persen pada saat kemerdekaan untuk 65 persen pada tahun 2000. Sabah dan Sarawak juga telah mengalami tingkat yang cukup mengesankan urbanisasi, dari sekitar 16 persen pada tahun 1970 untuk dekat dengan 50 persen pada tahun 2000. di tingkat negara, statistik terbaru tahun 2000 menunjukkan bahwa urbanisasi adalah yang paling umum di Kuala Lumpur (100 persen), Selangor (88 persen), Pulau Pinang (80 persen) dan Johor (64 persen) (DOS 2004b: 31-35).

Populasi Kuala Lumpur meningkat dari sekitar 450.000 pada tahun 1970 menjadi sekitar 1,5 juta pada tahun 2005. Itu dari negara yang berdampingan Selangor mencatat pertumbuhan lebih cepat dari sekitar seperempat juta untuk dekat dengan 4,7 juta (DOS 2005b: 3). Kedua lokasi adalah yang pertama mengalami pertumbuhan pinggiran kota pada 1970-an dan terus berlanjut sejak saat itu. Namun, tidak seperti beberapa negara Asia Tenggara, urbanisasi di Malaysia belum melahirkan sebuah kota mega semua dominan di liga dari Jakarta atau Bangkok.

Di antara tujuan untuk di-migran, yang paling populer adalah Lembah Klang di Selangor dan di mana Kuala Lumpur terletak. 6 Berdampingan dengan pusat komersial dan administrasi ibukota muncul pusat-pusat perkotaan yang juga rumah daerah industri dan perumahan besar negara. Faktor-faktor ini telah dikombinasikan untuk menarik calon pemuda untuk mencari pekerjaan dan prospek di wilayah tengah ini (Zhang 2006c: 202-204).
Gerakan ke pusat-pusat perkotaan utama dari Klang Valley, Johor Bahru (ibukota Johor), Penang dan Melaka, setengah berasal dari kota-kota kecil dan daerah pedesaan. Gerakan-gerakan ini telah memungkinkan lebih terdidik untuk mengambil pekerjaan yang lebih menguntungkan di sektor modern ekonomi di kota-kota besar. Menurut survei saya sendiri pada tahun 2005, persentase yang tinggi dari diwawancarai Cina dan Melayu memiliki ijazah perguruan tinggi dan lulusan universitas (Tabel 1).



Meskipun migran Cina dan Melayu untuk daerah perkotaan mungkin berasal dari semua bagian negara, pengaruh kedekatan fisik terbukti sebagai mayoritas cenderung bergerak dalam dari negara-negara yang berdampingan. Misalnya, lebih dari sepertiga dari para migran ke Selangor adalah mereka yang telah pindah dari ibukota federal, dan 17 persen lainnya berasal dari negara yang berdampingan Perak. Di Johor Bahru di selatan, 41,5 persen dari di-migran berasal dari kabupaten sekitarnya dari negara itu sendiri.










D.   Kesimpulan

Berdasarkan sumber Departemen Statistik dan asumsi yang dibuat dari jumlah unit perumahan di Kuala Lumpur, diperkirakan penduduk Kuala Lumpur pada tahun 2000 adalah sebanyak 1.42 juta orang. PSKL 1984 telah memproyeksikan jumlah penduduk Kuala Lumpur pada tahun 2000 sebanyak 2,2 juta orang dengan pekerjaan sebanyak 1,4 juta.
Jumlah penduduk dan pekerjaan masih belum berkembang dengan cepat sebagaimana yang diproyeksikan dalam PSKL 1984. Namun, rasio mempekerjakan penduduk telah meningkat dari 46.9 persen pada tahun 1980 menjadi 59.0 persen pada tahun 2000.
Jumlah penduduk di Pusat Kota telah merosot dari 156,980 orang pada tahun 1980 menjadi 128,720 orang pada tahun 2000. Dalam periode yang sama, persentase jumlah penduduk Kuala Lumpur yang tinggal di Pusat Kota dibandingkan dengan penduduk Kuala Lumpur secara keseluruhan telah menurun dari 17,1 persen pada 9,0 persen. Ini telah mempengaruhi optimisasi investasi infrastruktur yang telah dibangun dua dekade yang lalu.



INDUSTRIALISASI KOTA KUALA LUMPUR

INDUSTRIALISASI KOTA KUALA LUMPUR

1.     PENDAHULUAN
Sektor industri di Kuala Lumpur sedang mengalami transformasi sebagai Kota, seiring dengan MSC, yang memimpin dalam menggerakkan Malaysia ke K-Ekonomi. industri manufaktur skala besar yang digunakan untuk menjadi andalan industri Kota tidak lagi relevan dengan peran barunya sebagai pusat komersial dan keuangan internasional.
Meskipun industri sekarang memainkan peran yang relatif kecil dalam perekonomian Kota dibandingkan dengan sektor komersial, komponen industri akan diperlukan untuk melayani penduduk Kuala Lumpur dan menyediakan layanan dukungan untuk perusahaan komersial di Kuala Lumpur dan conurbation nya (KLC). Selain itu, CHKL bertujuan untuk membawa tentang kebangkitan industri yang akan merevitalisasi sektor industri Kota dengan mendorong industri yang bersih dan membutuhkan tenaga kerja terampil, khususnya yang di garis depan teknologi baru. Penelitian dan Pengembangan (R & D) dan pelatihan keterampilan yang lebih tinggi merupakan komponen penting dalam pergeseran ini penekanan terhadap pengembangan industri berbasis pengetahuan, seperti kebutuhan untuk mengadopsi pendekatan yang lebih terpadu terhadap pengembangan industri. Sebagai bagian dari strategi ini, dan dalam rangka meningkatkan lingkungan hidup City, penekanan harus ditempatkan pada pembaharuan dari daerah industri yang lebih tua dari Kuala Lumpur dan pemberantasan industri ilegal dan polusi.



2.     PEMBAHASAN

2.1 Pembangunan sektor industry
a.      Sector manufaktur

·        situasi yang ada

Antara tahun 1984 dan 1998, penggunaan lahan industri tumbuh sebesar 19 persen dari 579,5 hektar untuk 690,2 hektar. penggunaan lahan industri mewakili sekitar 2,4 persen dari total penggunaan lahan pada tahun 1998. Manufaktur merupakan sekitar 66 persen dari total jumlah perusahaan industri dengan industri jasa terkait akuntansi untuk sisanya. produk fabrikasi logam, kertas, produk kertas, pengecoran, percetakan dan penerbitan terdiri mayoritas
perusahaan manufaktur sementara perbaikan kendaraan bermotor, penyimpanan dan pergudangan mendominasi dalam industri jasa terkait. The perusahaan manufaktur yang lebih besar cenderung untuk pindah luar Kuala Lumpur terutama karena kelangkaan dan biaya tinggi tanah di Kota.
·        isu
Meskipun penurunan manufaktur, masih ada komponen manufaktur yang cukup besar di Kuala Lumpur. Sejumlah besar industri ini merupakan industri yang tidak kompatibel yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.  industri manufaktur tidak kompatibel.

b.     Industri jasa

·        Situasi yang ada

industri jasa, yang meliputi perbaikan kendaraan bermotor, fasilitas penyimpanan dan pergudangan, diperlukan untuk melayani penduduk Kota yang tidak bisa bergantung sepenuhnya pada layanan tersebut di luat batasnya.

·        Isu

Meskipun industri ini seperti bengkel reparasi kendaraan bermotor terkumpul bersama di banyak lokasi di seluruh kota, mereka tersebar luas dan kekurangan infrastruktur dan fasilitas yang memadai. Dalam banyak kasus industri ini belum direncanakan dengan baik untuk dan beberapa ilegal. Banyak yang terletak di antara daerah perumahan dan ruko menyebabkan gangguan ke lokal masyarakat, polusi dan kemacetan lalu lintas.
 Industri jasa yang tersebar di lokasi yang tidak cocok yang menyebabkan pencemaran lingkungan dan kemacetan lalu lintas.

Sebagai kepemilikan kendaraan telah meningkat, sehingga memiliki permintaan untuk bengkel perbaikan bermotor dan layanan auto terkait lainnya. Sementara beberapa dari segi ini terletak di kawasan industri, orang lain yang berada di daerah komersial. Ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Gunakan Kelas memungkinkan untuk pendirian industri di bawah 200 meter persegi atau dengan kurang dari 20 mesin untuk menempati tempat komersial. Akibatnya, bengkel perbaikan bermotor dan industri lainnya tidak kompatibel dengan lingkungan mereka sering menempati ruko di kawasan komersial. Gunakan Kelas Aturan tidak mencegah industri tidak kompatibel dari lokasi di daerah komersial.

c.      Keterkaitan antar industry

·        Situasi yang ada

Lebih dari 90 persen dari perusahaan industri di Kota kecil dalam ukuran. Rata-rata luas lahan yang diduduki per perusahaan hanya 0,24 hektar. Sekitar 8 persen dari perusahaan industri di Kuala Lumpur lebih dari 30 tahun dan sekitar 36 persen dimiliki oleh pengusaha tunggal. Sebagian besar industri kecil ini beroperasi secara independen dengan hampir tidak ada keterkaitan antar-industri.





·        Isu

Keterkaitan antar industri lemah

d.     Industri unrationalised

·        Siutasi yang ada

Mayoritas industri manufaktur yang beroperasi di Kuala Lumpur terkait dengan pembuatan mesin, plastik, peleburan dan pencetakan. Hanya sekitar 61 persen dari industri manufaktur yang ada beroperasi di disetujui kawasan industri.

·        Isu

Sekitar 28 persen dari manufaktur perusahaan industri yang ada terletak di bangunan komersial dalam wilayah penggunaan lahan komersial yang ditunjuk. Dari segi ini, sejumlah besar melanggar kondisi ruang lantai diatur dalam juklak CHKL. Lain 11 persen berada di wilayah pemukiman terutama di Jinjang, Bukit Indah dan Bukit Jalil.  Industri menempati bangunan komersial atau terletak di wilayah pemukiman.

Beberapa kawasan industri yang terletak sangat dekat dengan sistem sungai, terutama di Jinjang, Bukit Indah dan Chan Sow Lin. Hal ini menyebabkan masalah yang berkaitan dengan kontrol lingkungan dan manajemen sehubungan sampah dan pembuangan limbah industri, penyumbatan aliran air dan kebersihan.  Tidak Pantas lokasi polusi industri dekat dengan sistem sungai.

Ada juga industri yang beroperasi tanpa izin dan industri berlisensi berjongkok di tanah pemerintah terutama bersama sungai dan jalan raya utama.  penghuni liar Industri di tanah pemerintah.

Selain kegiatan pengumpulan dan penjualan sampah dan barang bekas operasi dekat dengan jalan perumahan dan utama juga berkontribusi terhadap visual, suara dan polusi lingkungan.  Industri yang terletak di daerah tidak cocok untuk lingkungan hidup kota berkualitas.











2.2 kawasan industri
a.      kondisi kawasan industry



http://www.dbkl.gov.my/pskl2020/images/figure_91.jpg


·        situasi yang ada

Sekitar 80 persen dari perusahaan manufaktur yang ada terletak di Bukit Indah, Jinjang, Bukit Anggerik, Chan Sow Lin, Sentul, Bandar Tun Razak dan Seputeh sementara sebagian besar layanan terkait perusahaan industri yang ada terletak di Jinjang, Bukit Anggerik dan Sentul. Mayoritas penggunaan lahan industri terletak di Jinjang, Bukit Indah, Maluri dan Bukit Jalil.
Sejak 1984, relatif sedikit kawasan industri baru telah dikembangkan. Sebuah pengecualian adalah Technology Park Malaysia di Bukit Jalil yang mencakup sekitar 280 hektar dan yang sedang dikembangkan dalam tiga tahap sebagai taman industri teknologi tinggi. Tiga fase akan menampung tiga sektor utama yaitu rekayasa, bioteknologi dan teknologi komunikasi, setiap sumber daya yang mengandung, inovasi, inkubator, R & D, pusat ICT dan multimedia dan perumahan.
·        Isu

Banyak kawasan industri yang ada lebih tua terutama Chan Sow Lin, Jinjang dan Old Klang Jalan berada dalam keadaan yang sangat bobrok dan tidak memiliki fasilitas infrastruktur dasar.
Di Jinjang, beberapa kawasan industri yang terletak di ruko atau daerah pemukiman dan ada juga banyak industri ilegal. Daerah-daerah tersebut berkontribusi kemacetan lalu lintas, membahayakan keselamatan publik, merupakan resiko kebakaran yang serius dan menciptakan kondisi yang tidak sehat.  Banyak daerah industri tua di Kuala Lumpur yang usang dan kekurangan fasilitas dasar.

b.     Fasilitas kawasan industry

·        Situasi yang ada

Menurut Survei Industri Kuala Lumpur tahun 1999, ada sejumlah kekurangan di daerah industri yang ada.
Ada rumah yang tidak layak bagi pekerja di kawasan industri kecuali dalam Chan Sow Lin dan ada juga kurangnya fasilitas rekreasi. fasilitas perbankan seperti layanan mesin teller otomatis umumnya tidak tersedia di daerah industri. Tak satu pun dari kawasan industri di Kuala Lumpur telah benar pun direncanakan higienis jajanan atau makanan pusat dan hanya 2,4 persen dari bangunan industri memiliki kantin pekerja dalam pendirian mereka. Hanya 26 persen dari bangunan industri menyediakan mobil dan sepeda motor fasilitas parkir.

·        Isu

 tidak memadai fasilitas umum di kawasan industri. jasa transportasi umum untuk sebagian besar kawasan industri yang ada di Kuala Lumpur tidak memadai.  layanan angkutan umum yang tidak memadai untuk kawasan industri.
Fasilitas bongkar muat yang tersedia hanya 24 persen dari lokasi pabrik.  pemuatan tidak mencukupi dan fasilitas bongkar muat.


3.     TUJUAN

Kuala Lumpur untuk menjadi Commercial dan Keuangan Pusat Internasional, CHKL bertujuan untuk:

• mempromosikan pengembangan industri terkait dengan K-Ekonomi;

• mempromosikan industri high-end mempekerjakan pekerja terampil;

• memberikan kepada semua warga berbagai pekerjaan dan peluang bisnis; dan

• menjaga keseimbangan sektoral dalam pembangunan industri.

Untuk membuat struktur kota yang efisien dan adil bagi Kuala Lumpur, CHKL bertujuan untuk:

• mencapai distribusi optimal kawasan industri di Kota; dan

• memastikan bahwa penggunaan lahan industri terintegrasi dengan jaringan jalan dan transportasi umum.


4.     KEBIJAKAN DAN USUL

4.1 pembangunan sector industry
1.     sektor manufaktur

a.      Kedekatan Kuala Lumpur ke MSC akan memiliki efek mendalam pada jenis industri yang akan berkembang di Kuala Lumpur di masa depan. Akan ada peluang untuk mengembangkan teknologi tinggi dan industri berbasis pengetahuan yang tambahan untuk atau perusahaan dukungan dalam MSC. R & D pusat terkait dengan industri teknologi tinggi akan didorong di wilayah yang ditetapkan di Kota.
b.     CHKL akan mendorong industri yang memiliki desain yang tinggi dan keterampilan konten. industri tersebut termasuk orang-orang yang mengkhususkan diri dalam pembuatan alat musik, mainan elektronik, fashion, pembuatan perhiasan dan kerajinan. Jenis-jenis industri memiliki potensi ekspor yang sangat baik dan bisa juga terkait dengan perusahaan komersial di Kota.
c.      Arah baru untuk industri di Kuala Lumpur akan bergantung pada tenaga kerja terampil berlimpah. teknologi tinggi fasilitas pelatihan keterampilan yang saat ini tersedia di Technology Park Malaysia dan ada lembaga lain seperti Jerman-Malaysia Institute keterampilan korban spesialis pelatihan. CHKL akan mendorong pengembangan fasilitas pelatihan keterampilan tinggi lebih baik di dalam lembaga yang didirikan dan dalam bisnis dan industri taman baru.
d.     Dalam rangka untuk menjaga keseimbangan sektoral di basis ekonomi, City akan terus mempertahankan sektor manufaktur kecil yang mengkhususkan diri dalam industri teknologi tinggi.
e.      Manufaktur industri yang tidak kompatibel dengan strategi industri Kuala Lumpur dan tujuan harus pindah jauh dari Kota.

2.     Industri jasa

a.      taman bisnis mobil harus ditetapkan di lokasi strategis, termasuk daerah yang ditunjuk di Chan Sow Lin, untuk meningkatkan pengelolaan lingkungan serta memberikan layanan pelanggan yang efisien. Taman ini akan menyediakan 'one-stop pusat' fasilitas untuk operasi lokakarya bermotor perbaikan, penjualan mobil bekas dan area parkir, ruang pamer, auto-bagian dan aksesori toko, kendaraan penyemprotan lokakarya, layanan kendaraan, pusat kendaraan perbaikan dan ketentuan untuk jasa terkait lainnya yang akan meningkatkan bisnis mobil.
b.     industri layanan yang kompatibel harus didorong di lingkungan dan kabupaten pusat untuk kenyamanan warga, bersama-sama dengan industri ringan skala kecil lainnya yang dapat memberikan kesempatan kerja bagi mereka yang tinggal di dekatnya.
c.      Namun, Gunakan Kelas Aturan harus dikaji untuk memastikan bahwa kegiatan industri polusi dan berbahaya tidak diizinkan di daerah komersial.

3.     Keterkaitan antar industry

a.      Industri Kecil dan Menengah (IKM) membutuhkan layanan dukungan melalui mana mereka dapat mengembangkan jaringan yang efektif dan untuk memungkinkan mereka untuk menarik dari sumber daya yang tersedia seperti sumber modal, fasilitas pelatihan pengembangan sumber daya manusia dan informasi mengenai peraturan yang mengatur operasi mereka.


b.     Selain itu, fasilitas pendukung untuk mendorong dan memperkuat hubungan pelangga – pemasok – produsen untuk industry jasa terkait harus di sediakan, sehingga untuk memastikan industri pelayanan kesehatan yang mampu melayani penduduk secara efektif.

4.                 Industry unrationalized

a.       industri Unrationalised dan ilegal adalah elemen yang tidak diinginkan di Kota dan harus dihapus. Namun, banyak dari industri ini adalah industri jasa cahaya yang berkontribusi terhadap perekonomian Kota dan perlu ditampung di lokasi lebih cocok.
b.       Di daerah di mana perusahaan industri yang dekat dengan sistem sungai, proses pembangunan kembali harus mencakup kontrol dan manajemen tindakan lingkungan yang efisien yang mencegah mencemari sistem sungai.
c.       Industri tidak cocok untuk lingkungan hidup kota berkualitas seperti pengumpulan dan penjualan sampah dan barang bekas perlu dihapus dari Kuala Lumpur.










4.2 pengembangan kawasan industri

1.     Zona berbasis pengembangan industri

a.      Dalam rangka untuk mengatur perluasan pembangunan industri, CHKL harus mengadopsi pendekatan zonal dengan menunjuk tiga zona industri yang berbeda
b.     Zona industri utara yang berkonsentrasi pada jasa rekayasa dan industri produksi terdiri dari Jinjang, Bukit Maluri, Wangsa Maju, Sentul dan Setapak. Zona ini cukup dekat dengan pabrik mobil kedua Malaysia di Serendah dan Proton City yang diusulkan dalam Bernam Loire. Kegiatan yang berkaitan dengan layanan mobil, pengolahan makanan, percetakan, pergudangan, kerajinan dan kemasan diharapkan menjadi industri utama di zona utara ini. industri dukungan untuk memenuhi kebutuhan lokal dan produk logam dibuat juga didorong.
c.      Kawasan industri pusat yang terdiri dari Pusat Kota, Damansara dan Penchala, menekankan pada layanan yang mengkhususkan diri dalam fashion, kerajinan dan industri percetakan.
d.     Zona industri selatan terdiri Bukit Jalil, Bukit Indah, Bukit Anggerik, Seputeh, Bandar Tun Razak dan Chan Sow Lin, berkonsentrasi pada R & D, jasa dan manufaktur. Zona ini berdekatan dengan MSC dan juga mudah diakses ke KLIA. MSC dan Teknologi Taman Malaysia di Bukit Jalil memberikan kesempatan untuk R & D klaster seperti teknik, komunikasi dan informasi teknologi dan bio-teknologi, percetakan, pergudangan, pengolahan makanan, layanan mobil dan kemasan.
e.      Pengembangan industri di semua tiga zona harus didorong untuk mengambil keuntungan dari pembangunan di pedalaman mereka.


























2.        Pembangunan zona kawasan industri

a.      Langkah-langkah harus dilaksanakan untuk menyediakan semua daerah industri dengan tepat dasar infrastruktur, layanan dan fasilitas termasuk jalan yang lebih luas, meningkatkan fasilitas bongkar muat, sistem drainase yang lebih baik, parkir dan fasilitas transportasi umum, serta perusahaan komersial cocok, fasilitas perbankan, food court dan tempat rekreasi.
http://www.dbkl.gov.my/pskl2020/images/figure_92.jpg





CHKL harus memastikan bahwa semua kawasan industri yang ditunjuk disediakan dengan fasilitas umum yang memadai termasuk parkir untuk kendaraan barang berat.