Kamis, 28 Juli 2016

MAKALAH TENTANG KESALAHAN DALAM PEMBANGUNAN BANGUNAN

PENDAHULUAN
        Konstruksi Bangunan terdiri dari dua suku kata yaitu konstruksi (construction) yang berarti membangun, sedangkan bangunan yang berarti suatu benda yang dibangun atau didirikan untuk kepentingan manusia dengan tujuan, biaya dan waktu tertentu. Konstruksi bangunan berarti suatu cara atau teknik membuat/mendirikan bangunan agar memenuhi syarat kuat, awet, indah, fungsional dan ekonomis struktur berarti benda sedangkan konstruksi berarti teknik atau cara membuat (rekayasa).

            Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupunprasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Misal, Konstruksi Struktur Bangunan adalah bentuk/bangun secara keseluruhan dari struktur bangunan. contoh lain: Konstruksi Jalan Raya, Konstruksi Jembatan, Konstruksi Kapal, dan lain lain.
            Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan (jembatan, rumah, dan lain sebagainya) Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi olehmanajer proyek, insinyur disain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja di dalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepadamandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi.
Bangunan dikelompokkan kedalam 4 kelompok yaitu:
1.    Bangunan Gedung yaitu: kantor, rumah sakit, hotel, rumah dan lain-lain.
2.    Bangunan Transportasi yaitu: jalan, jembatan, rel kereta api, terminal, pelabuhan, lapangan terbang dan sebagainya.
3.    Bangunan Air yaitu: bendungan, saluran irigasi, saluran drainase, bangunan bagi, gorong- gorong dan sebagainya.
4.    Bangunan khusus yaitu: anjungan lepas pantai, menara jaringan listrik tegangan tinggi, menara pemancar radio, TV dan sebagainya.
Secara umum konstruksi bangunan harus memenuhi 5 syarat yaitu:
1.    Kuat dan awet, dalam arti tidak mudah rusak sehingga biaya pemeliharaan relatip menjadi murah.
2.    Fungsional, dalam arti bentuk, ukuran dan organisasi ruangan mememihi kebutuhan sesuai dengan fungsinya.
3.    Indah, dalam arti bentuknya enak dipandang mata .
4.    Hygienis, dalam arti sirkulasi udara dan cahayanya cukup sehingga penghuninya merasa nyaman dan sehat.
5.    Ekonomis, dalam arti tidak terdapat pemborosan sehingga pembiayaan menjadi relatif efisien dan efektif.
STRUKTUR BALOK DAN KOLOM
            Struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horisontal di atas elemen kaku vertikal. Elemen horisontal (balok) memikul beban yang bekerja secara transversal dari panjangnya dan menyalurkan beban tersebut ke elemen vertikal (kolom) yang menumpunya. Kolom dibebani secara aksial oleh balok, dan akan menyalurkan beban tersebut ke tanah. Balok akan melentur sebagai akibat dari beban yang bekerja secara transversal, sehingga balok sering disebut memikul beban secara melentur. Kolom tidak melentur ataupun melendut karena pada umumnya mengalami gaya aksial saja. Pada suatu bangunan struktur balok dapat merupakan balok tunggal di atas tumpuan sederhana ataupun balok menerus. Pada umumnya balok menerus merupakan struktur yang lebih menguntungkan dibanding balok bentangan tunggal di atas dua tumpuan sederhana.


STRUKTUR PONDASI
            Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur bangunan (sub-structure) yang berfungsi meneruskan beban dari bagian atas struktur bangunan (upper-structure) ke lapisan tanah yang berada di bagian bawahnya tanpa mengakibatkan keruntuhan geser tanah, dan penurunan (settlement) tanah/ Pondasi yang berlebihan.

            Karena kekuatan dari sub-struktur ini tergantung pada karakteristik tanah pendukungdan pengaruh dari super-struktur, maka struktur pondasi dan lapisan tanah harus diperhitungkan sebagai satu kesatuan.

            Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan Bangunan terhadap berat sendiri, beban - beban bangunan, gaya-gaya luar seperti : tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan. Agar Kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi Bangunan harus diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras, padat, dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang berlebihan.

1.      Adapun beberapa pengertian pondasi dalam kontruksi, antara lain :
Suatu badian konstruksi bangunan yang memiliki fungsi untuk memindahkan beban/bobot/gaya yang ditimbulkan oleh banguna yang ada diatasnya kedalam tanah.
2.      Bagian bangunan yang menghubungkan bangunan tersebut dengan tanah, dimana tanah harus menerima beban dari bangunan tersebut (beban mati dan beban hidup) dan tugas pondasi untuk membagi beban itu sehingga tekanan tanah yang diizinkan (daya dukung) tidak terlewati.
3.      Konstruksi yang diperhitungkan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri dan menghindari penurunan bangunan yang tidak merata.


STRUKTUR DINDING
            Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunandan menyokong struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas (boundary), serta dinding penahan (retaining).
            Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langit-langit, membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca. Dinding pembatas mencakup dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota. Dinding jenis ini kadang sulit dibedakan dengan pagar. Dinding penahan berfungsi sebagai penghadang gerakan tanah, batuan, atau air dan dapat berupa bagian eksternal ataupun internal suatu bangunan.
Jenis dinding :
1.    Dinding Partisi : Dinding ringan yang memisahkan antar ruang dalam. Terbuat dari gypsum, fiber, tripleks atau Duplex
2.    Dinding Pembatas : Untung menandakan batas lahan. Atau bisa disebut dinding Privasi
3.    Dinding Penahan : Digunakan pada tanah yang berkontur dan dibutuhkan struktur tambahan untuk menahan tekanan tanah.
4.    Dinding Struktural : Untuk menopang atap dan sama sekalitidak menggunakan cor beton untuk kolom. Konstruksinya 100% mengandalkan pasangan batubata dan semen
5.    Dinding Non-Struktural : Dinding yang tidak menopang beban, hanya sebagai pembatas apabila dinding di robohkan, maka bangunan tetap berdiri. beberapa material dinding non-struktural diantaranya seperti batu bata, batako, bata ringan, kayu dan kaca.
Struktur Batu bata
Contoh pemasangan batu bata yang salah :
SUMBER : JALAN TEUKU UMAR 15 SAMPING TOL

            Kesalahan struktur pada pemasangan dinding, cara pemasangan batu bata tersebut secara struktur dapat membuat dinding ambruk karena pemasangannya tidak sesuai dengan pemasangan batu bata pada awal pemasangan atau berbeda , jadi daya tahan dinding akan lemah.





GAMBAR BENAR
            Susunlah batu bata secara selang-seling untuk mendapatkan kekuatan yang optimal, sebaiknya disusun searah karena jika tidak akan mengakibatkan kerobohan. Sebaiknya jangan gunakan batu bata yang telah patah, kecuali patahan setengah yang memang diperlakukan umtuk bagian tepi. Dalam sekali pemasangan, batu bata maksimal bisa dipasang hingga ketinggian 1m. Setelah itu pemasangan harus dilakukan dibagian dinding yang lain untuk memberikan kesempatan bagi pasangan untuk mengering.












Stuktur Pondasi
Sumber : Jl. A.D. Sirua
            Sebenarnya tidak ada yang salah pada pondasi di atas, tetapi membuat pondasi tanpa ada bangunan di atasnya merupakan suatu pemborosan. Jadi sebaiknya kalau membangun rumah, konsultasi dulu pada orang yang ahli tentang itu (Arsitek).













Pemasangan Plafon
Gambar di bawah adalah contoh pemasangan komponen plafon yang salah :
Sumber: Jl. Muhtahir Lr. 05
Seperti diatas, penyangga plafonnya sudah lepas sebagian karena tukangnya mengerjakan dengan cara yang tidak benar yaitu menghemat perekatnya sehingga bisa jatuh kapan saja. Jadi sebaiknya cara kerja tukang masih perlu di awasi secara langsung.






Pemasangan yang benar akan seperti tampak pada gambar selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar